1 Tersangka Judi Sabung Ayam di Gorut Diduga Dianiaya Oknum Polisi Hingga Masuk RS, Istri Lapor ke Polda

1 Tersangka Judi Sabung Ayam di Gorut Diduga Dianiaya Oknum Polisi Hingga Masuk RS, Istri Lapor ke Polda
Tersangka Judi Sabung Ayam di Gorut Diduga Dianiaya Oknum Polisi Hingga Masuk RS. Sabtu (8/7). Foto: Dok istimewa

Kabupaten Gorontalo- SM alias Syahrudin, satu dari lima tersangka judi sambung ayam yang dibekuk aparat kepolisian Polres Gorontalo Utara diduga mendapatkan penganiayaan oleh oknum polisi setempat. Dugaan penganiayaan itu terjadi pada Selasa (4/7) lalu.

Tak terima dengan aksi kekerasan itu, Hadijah Panto istri tersangka SM didampingi tiga orang kuasa hukum melaporkan peristiwa yang dialami suaminya tersebut ke Polda Gorontalo pada Jumat (7/7). Mereka terpantau mendatangi Polda Gorontalo sekitar  pukul 14.46 WITA. Dan langsung menuju Propam dan kemudian berlanjut ke ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu, dan di ruangan Subdit satu.

Dihadapan awak media, Hadijah menjelaskan perihal dugaan penganiayaan itu terjadi saat SM suaminya diinterogasi oleh seorang anggota polisi di Polres Gorontalo Utara. Hadijah mengaku, suaminya dipaksa oleh petugas untuk mengakui melihat tersangka AR, anggota DPRD Provinsi Gorontalo di lokasi judi sabung ayam pada saat penggerebekan terjadi.

"Dari pengakuan suaminya saya, dia tidak melihat AR di lokasi judi. Suami saya mengaku, ia ditodong pakai pistol di bagian paha saat diinterogasi oleh oknum polisi tersebut. Suami saya sudah berteriak minta ampun,  Tapi polisi itu terus memukul dan memaksa suami saya mengakui melihat AR di lokasi judi,” ungkap Hadijah.

Hadijah bilang, akibat dugaan kekerasan itu, kondisi tubuh SM suaminya mengalami memar. SM mengaku merasakan nyeri serta sulit menelan makanan dan minuman. Dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Sampai sekarang badan suami saya masih gemetar dan sakit," ujarnya.

Dari pengakuan SM kepada Hadijah, pada saat penggerebekan judi sabung ayam terjadi, suaminya saat itu sedang mengecek buah pohon kelapa yang akan dipanen. Itulah alasannya mengapa SM tidak melarikan diri saat penggerebekan judi terjadi. Sebab dirinya merasa tidak ikut terlibat dalam permainan judi itu.

SM juga mengaku tidak mengetahu jika lokasi yang ia datangi adalah sarang judi sambung ayam yang diincar polisi.

"Dia (SM) tidak tahu jika lokasi itu adalah sarang judi, karena ia datang ke tempat itu untuk mengecek kelapa, yang akan dipanjat oleh anak buahnya," jelas Hadijah menirukan keterangan SM.

Terkait dugaan kekerasan yang dialami suaminya, Hadijah merasa prihatin dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi itu, karena menurutnya kepolisian harusnya mengayomi masyarakat.

"Harusnya polisi memeriksa suami saya dengan baik-baik, kenapa sampai melakukan kekerasan sampai mengakibatkan suami saya harus menjalani perawatan di rumah sakit," tegasnya.

Sementara itu, Effendi Dali, selaku kuasa hukum menerangkan, sebelum dugaan penganiayaan terjadi, kliennya telah diperiksa dengan dugaan judi sabung ayam yang menyeret Anggota DPRD, kemudian kliennya itu dipanggil ke ruang pemeriksaan.

"Klien kami datang untuk memenuhi panggilan polisi, setelah sampai di dalam ruangan kasat beserta anggota lainnya, terjadi insiden yaitu pengancaman kepada klien saya dengan menggunakan senpi yang ditodongkan ke paha. Klien kami juga diminta untuk push up hingga kelelahan, ada pemukulan dan cambukan yang mengakibatkan adanya luka memar. Menurut keterangan klien kami itu dipukul dengan kayu rotan," kata Effendi.

Effendi menyebut, pemukulan itu dilakukan oleh oknum anggota polisi tepat ke bagian dada korban atau ulu hati.

"Korban dirawat di rumah sakit ZUS. Dari 5 orang tersangka yang tertangkap hanya SM yang dianiaya, 4 lainya juga ada desakan tetapi tidak ada gesekan fisik artinya mereka disuruh mengaku," tandasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Gorut, IPDA Ishaq Tomayahu membenarkan, telah menerima informasi tersebut, namun ia mengaku, masih akan melakukan koordinasi dengan penyidik tentang peristiwa penganiayaan itu.

"Iya masih menunggu proses lanjutan, hanya saja saya mendengar dan bertanya soal penganiayan itu ke penyidiknya, dia bilang tidak jelas siapa yang pukul komandan," pungkasnya.

Penulis: FL