3 Bulan Terendam Banjir, Warga Libuo Diserang Penyakit Kulit

3 Bulan Terendam Banjir, Warga Libuo Diserang Penyakit Kulit
Sejak dikurung banjir, aktivitas warga di RT 1 RW 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, menjadi terbatas. Kamis, (2/6). Foto: Dok banthayo

Kota Gorontalo - Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorotalo, hanya bisa pasrah menerima kondisi pemukiman mereka yang selama tiga bulan terakhir terendam banjir.

Banjir yang menggenangi rumah-rumah warga disebabkan hujan yang melanda wilayah itu. Banjir juga mengakibatkan selokan di pemukiman mereka tersumbat.

Penyakit kutu air menyerang warga korban banjir. Foto: Dok banthayo.

"Sudah tiga bulan kami terkurung banjir," kata Farida Maku, Kamis (2/6).

Sejak dikurung banjir, aktivitas warga di RT 1 RW 1 menjadi terbatas. Selain itu, kesehatan warga kini terganggu imbas kondisi genangan air yang tidak kunjung surut.

Setiap hari warga di kawasan itu harus bergumul dengan genangan lumpur yang berbau busuk. Warga pun mulai terserang berbagai penyakit kulit.

Penyakit kutu air menyerang warga korban banjir. Foto: Dok banthayo.

“Kami sudah melaporkan persoalan ini ke kelurahan, camat hingga wali kota,” tambah Farida.

Salah satu warga yang terserang penyakit kulit adalah Abdul Wahab Kamte. Kedua telapak kakinya digerogoti kutu air hingga membengkak dan luka.

Foto: Rumah Warga di Kota Gorontalo, yang Kebanjiran Air Got
Kota Gorontalo – Sejumlah rumah warga di RT 1 lingkungan 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, kebanjiran akibat luapan air selokan yang tersumbat. Salah seorang warga menunjukan selokan yang tersumbat. Foto: Dok banthayoKetinggian air mencapai 30 centimeter. Luapan air itu sangat k…

“Bukan hanya lelaki saja, namun, ibu-ibu disini juga sudah banyak yang terkena penyakit kutu air,” ungkap Abdul.

Selokan yang tersumbat membuat air tidak mengalir. Foto: Dok banthayo

Dari keterangan warga lainnya, banjir yang menggenangi pemukiman mereka terjadi sebelum bulan Ramadan lalu. Dan sampai kini tak kunjung surut. Tersumbatnya saluran selokan menjadi penyebab air tidak mengalir.

“Air tidak mau keluar, karena saluran tertutup timbunan lahan di bagian belakang pemukiman warga,” jelas Yunus Ali.