Arkeolog Temukan Patung Pria Raksasa Pegang Penis Berusia 11.000 Tahun

Arkeolog Temukan Patung Pria Raksasa Pegang Penis Berusia 11.000 Tahun
Patung pria sedang memegang penis ditemukan di situs Karahan Tepe, Turki. Foto: Ministry of Culture and Tourism

Arkeolog Turki menemukan patung pria raksasa yang terlihat sedang memegang penis di sebuah situs megalitikum berusia 11.000 tahun. Mereka juga menemukan patung babi hutan dan beberapa patung lain tak jauh dari situs pertama.

Patung-patung itu ditemukan di dua situs berbeda, yakni Gobekli Tepe dan Karahan Tepe, merupakan salah satu situs candi tertua di dunia.

Patung babi hutan yang terbuat dari bahan batu kapur ditemukan di Gobekli Tepe, dibikin antara tahun 8700 SM dan 8200 SM. German Archaeological Institute menjelaskan patung babi itu berukuran panjang 1,4 meter dengan tinggi setengah meter.

Di permukaan patung, arkeolog mendeteksi pigmen merah, hitam dan putih. Pigmen ini menunjukkan bahwa patung pernah dilukis.

Selain babi hutan, mereka juga menemukan patung besar manat di situs Karahan Tepe, sekitar 35 kilometer dari Gobekli Tepe. Patung tersebut diukir menyerupai bentuk pria setinggi 2,3 meter sedang memegang penis. Menurut kementerian kebudayaan dan pariwisata Turki, tulang rusuk, tulang belakang, dan bahu patung pria itu sangat menonjol dan diduga menggambarkan pria yang sudah meninggal.

“Penemuan ini mewakili temuan spektakuler terbaru dari situs-situs ini yang mengubah pemahaman kita tentang masyarakat pra-pertanian,” kata Benjamin Arbuckle, profesor antropologi di University of North Carolina di Chapel Hill yang tak terlibat dalam penggalian, sebagaimana dikutip Live Science.

Peneliti juga menemukan patung kecil burung nasar di dekat Karahan Tepe. Meski arkeolog tidak mengungkap berapa usia patung yang ditemukan di Karahan Tepe, namun situs tersebut diperkirakan berusia 11.000 tahun.

“Arkeolog awalnya berpikir komunitas pemburu-pengumpul di Asia barat daya sekitar 11.000 tahun lalu relatif sederhana, berskala kecil, dan umumnya egaliter,” kata Arbuckle. “Namun, penemuan di Gobekli Tepe dan Karahan Tepe selama 30 tahun terakhir telah membantah gagasan tersebut.”

Gobekli Tepe sendiri adalah situs megalitikum yang dipenuhi pilar berbentuk T dan patung berbentuk bintang, simbol abstrak, serta tangan manusia. Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, situs tersebut kemungkinan digunakan untuk ritual penguburan.

Kehadiran kompleks besar di Gobekli Tepe dan Karahan Tepe menandakan bahwa komunitas pemburu dan pengumpul di wilayah tersebut tidak sesederhana yang diperkirakan, melainkan terorganisir dengan baik sehingga memungkinkan mereka membangun karya arsitektur luar biasa.

Ted Banning, profesor antropologi di University of Toronto mengatakan, Karahan Tepe dan Gobekli Tepe kemungkinan digunakan sebagai rumah, bukan kuil seperti candi-candi yang ditemukan di belahan dunia lain. Ini terlihat dari patung babi yang dilukis dengan warna kendati catnya tidak terawetkan dengan baik.

“Saya pikir masuk akal bahwa sebagian besar atau bahkan sebagian besar patung di situs-situs ini awalnya dilukis”, kata Banning.