Bawaslu Kabupaten Gorontalo Jajaki Kerja Sama dengan SMAN 1 Dungalio

Gorontalo- Alumni Sekolah Kader Pengawas Parsipatif (SKPP) melaksanakan gelar wicara tentang pengawasan Pemilu partisipastif kepada pemilih pemula dan guru pengajar di SMA Negeri 1 Dungalio, Kabupaten Gorontalo.

Pada kegiatan perdana itu, ratusan pelajar dan guru diedukasi tentang proses penyelenggaran dan tahapan Pemilu. Panitia menghadirkan para narasumber dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gorontalo.

Kolaborasi antar lembaga pendidikan dan penyelenggara Pemilu dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang pendidikan politik dan tujuan penyelenggaran Pemilihan Umum. Hingga proses pengawasan Pemilu partisipatif.

“Komitmen itu dituangkan dalam kerja sama antara Bawaslu dan pihak sekolah,” kata Koordinator Gerakan Kader Pengawas Partisipatif (GKKP) Kabupaten Gorontalo, Aslan Hamzah. Minggu, (4/9).

Pada kegiatan perdana itu, ratusan pelajar dan guru diedukasi tentang proses penyelenggaran dan tahapan Pemilu.Foto: Dok istimewa

Koordintor Divisi Pengawasan, Hubungan Masyaraat dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Kabupaten Gorontalo Alexander Kaaba mengatakan, gerakan ini merupakan langkah awal Bawaslu dalam melaksanakan pendidikan politik yang melibatkan para pelajar dalam pengawasan partisipatif pada Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 mendatang. Tujuan kerja sama yang dilakukan, untuk mengajak masyarakat, tenaga pengajar dan para pelajar agar turut andil dalam menyukseskan Pemilu serentak nanti.

“Ini adalah implementasi dari Undang-undang tentang Pemilihan Umum,” ungkap Alexander.

Lanjut Alexander menjelaskan, bentuk teknis pengawasan partisipatif, yakni melakukan pengawasan terhadap proses Pemilu dan Pilkada. Dan Melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu kepada pengawas tingkat kecamatan.

Edukasi tentang proses kepemiluan ini diapresiasi pihak sekolah. Hartati Harun perwakilan SMA Negeri 1 Dungalio mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Sebab pendidikan politik dinilai sangai baik diajarkan kepada pelajar sebagai bekal di kemudian hari.

“2024 nanti, banyak siswa dari sekolah ini masuk daftar pemilih pemula,” ucap Hartati.

Hartati menyebut, pendidikan politik sangat bermanfaat bagi pelajar dan dibutuhkan oleh pihak sekolah, tidak hanya menambah wawasan, namun bisa meminimalisir angka golpot pada Pemilu nanti.

“Insyaallah Pemilu 2024 sukses, dan para pelajar tidak ada yang golput,” pungkasnya