BMKG Beri Peta Sebaran Bahaya Tsunami ke Pemkab Gorontalo Utara

BMKG Beri Peta Sebaran Bahaya Tsunami ke Pemkab Gorontalo Utara
Ilustrasi Tsunami. Foto: Pixabay

Gorontalo Utara - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara mendapat kunjungan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kunjungan itu diisi dengan penyerahan peta yang mengambarkan bahaya tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Gorontalo, Gandamana Matondang mengatakan, peta bahaya tsunami yang diserahkan itu telah melalui kajian dan verifikasi lapangan pada Oktober 2021 lalu. Luasan peta tersebut berada di Kecamatan Kwandang dan Ponelo Kepulauan.

Serta dalam peta yang kini menjadi dasar pertimbangan BMKG itu merupakan bagian terpenting untuk masyarakat agar lebih waspada terhadap dampaknya.

“Peta (bahaya tsunami) ini adalah petunjuk untuk mengarahkan masyarakat melakukan evakuasi mandiri dan evakuasi akhir apabila terjadi gempa bumi dengan skenario terburuk, yaitu magnitudo 8,5,” kata Gandamana Matondang, Selasa (23/11).

Dengan diberinya peta sebaran bahaya tsunami, pihaknya berharap ini menjadi atensi untuk warga di wilayah itu, serta dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah agar bisa meminimalisir jumlah korban jika nanti terjadi gempa bumi.

“Semoga kepala BPBD bisa menindaklanjuti rekomendasi yang sudah kita kerjakan ini,” harapnya

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara, Suleman Lakoro akan mengambil peran dalam mensosialisasikan dan juga memperbanyak peta tersebut untuk disebarkan ke masyarakat dan pemerintah desa di dua kecamatan yang sudah dipetakan.

Suleman juga mengungkapkan bahwa BMKG Gorontalo di hari Kamis 25 November 2021 nanti akan mengganti sirene peringatan dini gempa bumi yang berlokasi di Gorontalo Utara.

“Sirene itu sudah tidak berfungsi secara maksimal karena telah melewati batas usia pemakaian 10 tahun,” tutup Suleman Lakoro.

Penulis: Herman Abdullah