Cegah Penyebaran Hoaks, Kementerian Kominfo RI Gelar Siaran Pers Terbuka

Cegah Penyebaran Hoaks, Kementerian Kominfo RI Gelar Siaran Pers Terbuka
Juru bicara Kementerian Kominfo RI, Dedi Permadi. Jumat, (24/12). Foto: Dok istimewa

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menggelar siaran pers terbuka dengan tema menolak hoaks Covid-19, Kamis (23/12).

Siaran pers itu ditayangkan melalui kanal youtube FMB9ID_IKP. Juru bicara Kementerian Kominfo RI, Dedi Permadi, menyatakan mereka terus mengupayakan penanganan penyebaran hoaks dalam pencegahan Covid-19.

Menurutnya, penyebaran berita hoks tentang vaksin dapat menghambat upaya pemulihan. Karena saat ini, langkah efektif melawan Covid-19 adalah vaksinasi.

“Sudah lebih dari 153.5 juta penduduk di Indonesia yang telah menerima vaksin dosis pertama. Serta 108.5 juta penduduk telah menerima dosis vaksin kedua,” ungkap Dedi Permadi.

Angka vaksin itu terbilang besar. Namun jumlah itu masih belum memenuhi target sasaran vaksin nasional, yaitu 208.2 juta penduduk di Indonesia.

“Hal ini karena masih ada di antara penduduk yang ragu terhadap vaksinasi,” kata Dedi.

Menurut Dedi Permadi, sesuai survei dari Palang Merah Indonesia (PMI), ada dua faktor utama alasan masyarakat menolak vaksin.

“Takut akan injeksi dan efek samping dan masih mencari informasi yang komprehensif terkait vaksin,” kata Dedi.

Berdasarkan data dari Kementerian Kominfo RI, dari Januari 2020 sampai 23 Desember 2021, penemuan hoaks dan disinformasi di ruang siber seputar Covid-19 masih bertambah.

“Minggu ini total pertambahan hoaks tentang Covid-19, vaksinasi dan PPKM sebanyak 17 isu di 64 unggahan media sosial,” tutup Dedi Permadi.

Penulis: Herman Abdullah