Buluwatu Raih Peringkat Ke Dua Desa Aman Pangan Tingkat Nasional

Buluwatu Raih Peringkat Ke Dua Desa Aman Pangan Tingkat Nasional
Desa Buluwatu, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) meraih peringkat ke dua Desa Aman Pangan Regional Timur dan mendapatkan penghargaan setelah mengikuti seleksi penilaian Lomba Desa Aman Pangan mewakili Provinsi Gorontalo. Foto : Dok. Istimewa

Gorontalo  Utara – Desa Buluwatu, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) meraih peringkat ke dua Desa Aman Pangan Regional Timur dan mendapatkan penghargaan setelah mengikuti seleksi penilaian Lomba Desa Aman Pangan mewakili Provinsi Gorontalo.

Penghargaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diserahkan oleh BPOM RI kepada Kepala Desa Buluwatu, Irfan Rahman didampingi Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, bertempat di Gedung Merah Putih BPOM, Jakarta, Kamis (19/10).

Menurut Kepala Balai POM Gorontalo, Stephanus Simon Sesa, ini pertama kali dalam sejarah Provinsi Gorontalo lolos kelulusan nasional dan meraih juara.

“Ini pertama kali Provinsi Gorontalo lolos nominasi nasional dan langsung meraih juara, Pertama kali dalam sejarah Provinsi Gorontalo,” ungkap Kepala BPOM.

Atas penghargaan tersebut, Bupati Gorut, Thariq Modanggu menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam lomba desa aman pangan tersebut.

Menurutnya keamanan pangan sangat diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologi, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.

“Sehingga aman untuk dikonsumsi dan khususnya mencegah stunting naik, kedepannya,” ujarnya.

Ia berharap agar nantinya desa-desa yang ada di Gorut juga dapat mengikuti jejak Desa Buluwatu dalam mengolah pangan yang aman untuk mewujudkan keamanan pangan hingga tingkat individu, dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat untuk mewujudkan Pangan yang aman dan berkualitas.

“Karena program pangan aman dari Balai POM ini untuk meningkatkan daya saing produk pangan lokal desa dan yang aman dan berkualitas, serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat terkait keamanan pangan yang sesuai dengan kearifan lokal daerah,” tutupnya.

Penulis : Febri Latif