Direktur RSUD ZUS Upayakan Ketersediaan Obat untuk Pasien Terpenuhi

Direktur RSUD ZUS Upayakan Ketersediaan Obat untuk Pasien Terpenuhi
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Umar Sidiki Gorontalo Utara. Senin (3/7). Foto: Dok Banthayo

Gorontalo Utara- Beberapa pekan lalu sempat beredar postingan pada akun Facebook milik Irwan btkphp. Yang mempertanyakaan kekosongan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki (ZUS) Gorontalo Utara (Gorut). Unggahan pemilik akun itu pun dikomentari sejumlah warganet.

Dalam postingan yang beredar luas di media sosial itu, para warganet menuliskan pengalaman mereka saat menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Dalam komentarnya, mereka mengeluhkan seringnya rumah sakit tersebut kehabisan persediaan obat. Bahkan para mantan pasien itu harus rela mengeluarkan uang untuk menebus resep di luar rumah sakit. Padahal, mereka berharap bisa menggunakan BPJS.

Menanggapi hal itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki (ZUS) dr Sri Fenty Sagaf, mengupayakan agar tidak ada kekurangan obat di rumah sakit seperti yang dikeluhkan masyarakat. Untuk memastikan pelayanan kepada pasien, pihak rumah sakit rutin melakukan pemantauan langsung ke Apotik RSUD ZUS.

dr Sri menjelaskan, informasi yang beredar luas di media sosial menyebutkan RSUD ZUS kekurangan obat. Namun setelah dirinya mengecek, hanya ada beberapa obat yang terlambat pengiriman, karena proses pengadaan dilakukan melalui e-katalog.

"Terkdang terjadi kekosongan bahan baku di pabrik. Sehingga menyebabkan keterlambatan pengiriman obat ke rumah sakit," Katanya. Senin (3/7).

Direktur RSUD mengaku, habisnya beberapa item stok obat tidak bisa dihindari. Hal ini disebabkan sistem belanja obat bukan melalui sistem belanja langsung melainkan menggunakan sistem e-katalog.

"Ini bukannya faktor kesengajaan, kami pesan obat bulan ini belum tentu bulan depannya sudah datang. Ini bukan hanya di Gorut tapi seluruh Indonesia karena disuplai dari pusat," ucapnya.

Untuk mengantisipasi, mengisi kekosongan obat-obatan pihak rumah sakit terkadang harus meminjam obat dari rumah sakit lain.

"Belanja obat dengan menggunakan sistim e-katalog harusnya lebih memudahkan," pungkasnya

Penulis: FL