GMNI Ancam Demo Wakil Bupati Gorontalo

GMNI Ancam Demo Wakil Bupati Gorontalo
Muhamad Zulkifli Usman. Rabu (6/9). Rabu (6/9). Foto: Dok istimewa

Kabupaten Gorontalo- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berencana menggelar aksi demo menuntut klarifikasi langsung dari Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto tentang dugaan percakapan Hendra dengan Ifana Abdurahman yang sempat viral beberapa waktu lalu.

GMNI mendesak orang nomor dua di kabupaten itu agar memberikan keterangan secera resmi terkait isi pesan yang diduga kuat adalah Hendra dan Ifana. Sebab menurut mereka, isi pesan yang kini beredar luas itu dikawatirkan akan memicu kegaduhan di daerah. Hal ini juga dilakukan sebagai kontrol sosial GMNI kepada pemerintah.

“Wakil bupati harus bertanggung jawab atas dugaan chat dan rekaman itu,” kata kader GMNI Gorontalo Muhamad Zulkifli Usman. Rabu (6/9).

Zul menambahkan, jikalau memang kabar itu tidak benar, wabup harus berani dan terbuka kepada publik. Sebab menurutnya, hal itu bisa menepis citra buruk wakil bupati sebagai pemimpin daerah.

“Wabup tak bisa menyepelekan hal ini. Sebab ini pangkal dari permasalahan,” sambungnya.

Lanjut Zul menyebut, jika persoalan itu terus dibiarkan, dirinya pun menduga bahwa memang kegaduhan yang kini terjadi di pemerintahan Kabupaten Gorontalo telah di desain oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami menduga, adanya permainan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memperkeruh suasana keamanan daerah,” tegasnya.

Tantang Aktivis untuk Demo Wakil Bupati

Di sisi lain, Zul menantang para aktivis untuk berlaku adil dalam melihat konflik yang kini terjadi. Dan meminta para aktivis menggelar aksi yang sama terhadap wakil bupati.

"Jangan hanya bupati yang didemo, wakil bupati juga dimintai pertanggungjawabannya," ungkapnya.

Zul bilang, kalau memang tidak ada yang memfasilitasi, atau sponsor dalam kegaduhan selama ini. Maka daerah dan masyarakat akan baik-baik saja. GMNI dan masyarakat Kabupaten Gorontalo berharap kepada Nelson dan Hendra untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik sampai akhir masa jabatan.

“Jangan sampai ada oknum-oknum politik yang bermain dibelakang layar dan sengaja membuat kegaduhan di masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Burhan Bakari