Kades Hutadaa Komentari Kualitas Aspal di Ruas Jalan Musa Kaluku-Bulila

Kabupaten Gorontalo - Kualitas aspal di proyek peningkatan Jalan Musa Kaluku-Bulila, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo dikomentari Kepala Desa Hutadaa, Wowiling Habibullah.

"Ini mungkin baru segmen satu. Belum ada kelanjutannya. Kemudian juga alat beratnya juga terhenti," ungkap Wowiling.

Tak hanya berhenti pengerjaannya, kata Wowiling, sampai kini pemberhentian pengerjaan jalan itu tidak diketahui apa penyebabnya. Pemerintahnya tidak menerima informasi sama sekali.

"Beberapa masyarakat sudah ada yang datang untuk bertanya ke saya. Sehingga saya tidak bisa menjawabnya. Dikarenakan tidak ada informasi," kata Wowiling.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, memang ruas jalan Musa Kaluku-Bulila tersebut sudah diaspal. Namun tak berhenti di situ saja. Masih ada proses pengerjaan lainnya.

"Hal ini yang kemudian perlu ada penjelasannya. Biar masyarakat tidak akan bertanya-tanya, mengapa sampai terhenti," jelas Wowiling Habibullah.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gorontalo, Romy Sahrain saat dikonfirmasi menyatakan bahwa jalan tersebut tahap pertama sudah memadai. Berikutnya menunggu proses pengeringan untuk memperkuat aspal kemudian dilanjutkan pengerjaannya.

"Pertimbangan teknis itu. Sambil menunggu pengeringan, penguatan aspal, mereka masih mengerjakan ke lokasi yang lain," kata Romy.

Dengan pertimbangan teknis itu sehingga proses pengerjaannya masih terhenti. Namun, pada prosesnya, Romy Sahrain tidak mengetahui pasti berapa lama proses pengeringan itu akan berlangsung.

"Saya tidak tahu. Secara teknis mungkin PPK yang lebih tahu terkait itu," jawabnya.

Yang pasti, kata kata Romy, lapisan atas atau yang biasa disebut AC-WC itu akan dilakukan apabila sudah dimungkinkan untuk dilapisi aspal yang berikutnya.

"Secara teknis ya seperti itu. Intinya dimantapkan dulu proses pengeringannya kemudian dilapisi kembali dengan AC-WC," ujar Romy Sahrain.

Proyek peningkatan Jalan Musa Kaluku-Bulila itu bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan tanggal pengerjaan per 31 agustus 2021 selama 107 hari, dengan nilai kontrak Rp 6.450.001.197.22.

Penulis: Herman Abdullah