Klarifikasi dr. Merliyana Panther Tentang Pelayanan Puskesmas Telaga

Klarifikasi dr. Merliyana Panther Tentang Pelayanan Puskesmas Telaga
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Telaga. Senin (4/12). Foto: Dok Banthayo

Kabupaten Gorontalo- Hampir sepekan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Telaga viral diperbincangkan berbagai kalangan, pasca beredarnya postingan Arif Ismail di media sosial Facebook pada Sabtu (2/12).

Dalam postingannya, Arif mengisahkan kronoligis yang dialami istrinya almarhum Nur Hayati. Yang kala itu tengah hamil dan berencana melakukan persalinan di puskes tersebut. Namun menurut pengakuan almarhum kepada Arif waktu itu, almarhum ditolak pihak puskes tanpa alasan yang jelas dan menyarankan almarhum untuk melakukan persalinan di rumah sakit.

Curhatan Arif Ismail tentang pelayanan di pusat kesehatan itu pun ditanggapi Kepala Puskesmas Telaga dr. Merliyana Panther.

Menurut penjelasan dr. Merliyana, almarhum Nur Hayati sudah beberapa kali melakukan pemeriksanaan kesehatan kehamilannya di Puskesmas Telaga. Hasil pemeriksaan tim kesehatan puskes kala itu menemukan adanya risiko terhadap kehamilan almarhum Nur Hayati, sehingga pihak puskes menyarankan pasien untuk melakukan proses persalinan di rumah sakit untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Hasil diagnosa, almarhum memiliki riwayat asma. Sehingga kami menyarankan pasien untuk melakukan persalinan di rumah sakit," jelas dr. Merliyana. Minggu (3/12).

Kapus Telaga menguraikan, soal penolakan pasien yang tuduhkan ke pihak puskes itu tidak benar. Sebab sebelumnya, pihak puskes telah melakukan pemeriksaan kepada pasien sesuai prosedur Antenatal Care (ANC), yakni pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil. Pihak puskes juga memberikan edukasi kepada pasien berdasarkan hasil pemeriksaan dan tanda-tanda risiko kehamilan.

"Almarhum Nur Hayati, terakhir memeriksakan diri pada bulan November 2023," sambungnya.

Almarhum Nur Hayati Wafat Pasca Melahirkan

Diketahui, Istri Arif Ismail, Almarhum Nur Hayati berhasil melahirkan dengan metode operasi Sectio Caesarea (SC) di salah satu rumah sakit di Gorontalo.

Namun selang beberapa hari pasca operasi almarhum istri Arif Ismail mengalami sesak nafas. Arif kemudian membawa almarhum istrinya ke Puskesmas Telaga pada Selasa (28/11) pukul 01.45 dini hari. Malangnya, menurut pengakuan Arif, dirinya tidak menemukan satu orang pun petugas yang berjaga di Unit Gawat Darurat (UGD). Arif yang panik sempat mencari petugas sambil memanggil hingga berteriak. Namun tak satu pun petugas kesehatan yang keluar menemuinya. Padahal Puskesmas Telaga melayani pasien 24 jam.

Arif pun membawa istri yang sekarat ke rumah sakit terdekat. Namun naas, nyawa istrinya tidak tertolong. Almarhum Nur Hayati meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit.

Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Telaga dr. Merliyana mengatakan, jadwal pelayanan petugas di UGD sudah dibagi setiap hari.

"Petugas kesehatan di UGD sudah saya bagi sesuai jadwal," ungkap dr. Merliyana.

Kapus mengaku tak bisa menjelaskan secara detail kondisi saat itu. Namun sepengetahuanya pada hari peristiwa itu terjadi terdapat dua orang bidan, dua orang perawat yang bertugas sesuai jadwal.

"Saat kejadian, petugas yang berjaga sedang menukar tabung oksigen yang kosong di ruang belakang UGD," ungkapnya.

Akibat kejadian ini, pihak puskes telah melakukan evaluasi kepada semua tenaga kesehatan. Termasuk petugas yang bertugas pada saat kejadian, agar lebih memerhatikan dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

"Risiko pada kehamilan pasien bisa saja terjadi pada saat proses persalinan maupun pasca persalinan," pungkasnya.

Penulis: Zumar
Editor: Burhan Bakari