Kue Perahu, Takjil Khas Gorontalo yang Paling Diburu di Bulan Puasa

Kabupaten Gorontalo- Kue perahu merupakan kue tradsional Gorontalo yang sudah terkenal sejak zaman dahulu. Proses pembuatannya masih dilakukan secara tradisional.

Pada bulan Ramadhan seperti ini, kue perahu merupakan salah satu kue yang paling diburu oleh warga Gorontalo pada saat menjelang berbuka puasa.

Kue ini terdiri dari bahan dasar tepung ketan, santan dan gula merah yang dibungkus menggunakan daun pandan sehingga memberikan aroma khas pada kue.

Selain itu kue perahu menyimpan banyak manfaat untuk tubuh karena pada tepung ketan kaya akan karbohidrat. Sama halnya dengan tepung ketan, gula merah juga memiliki manfaat sebagai sumber energi dan daya tahan tubuh. Selain itu, daun pandan yang digunakan untuk mengukus kue perahu dapat memberikan serat yang baik bagi kesehatan tubuh.

Santi penjual kue mengatakan, dalam sehari dia memproduksi sebanyak 600 kue tradisional dengan berbagai macam jenis, seperti kue panada, kue perahu, donat, dadar gulung dan cara isi dengan harga Rp1000 per kue. Dia mengakui bahwa kue perahu adalah kue yang paling banyak dibeli oleh pemburu takjil, sehingga dia harus memproduksi kue perahu yang lebih banyak dibandingkan dengan kue lainnya.

“Dengan modal Rp250.000 saya bisa memproduksi 600 kue per hari yang bermacam-macam jenisnya, saya bersyukur di Bulan Ramadhan ini merupakan ladang rezeki bagi saya, karena keuntungan dari penjualan kue cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Santi.

Vena salah seorang pembeli takjil mengaku, bahwa dia sangat menyukai kue perahu karena memiliki rasa yang enak, ditambah lagi dengan adanya gula merah di bawahnya sehingga memberikan rasa manis yang pas, apalagi dimakan saat dingin.

“Saya biasanya sebelum memakan kue perahu, saya diamkan dulu di kulkas beberapa menit, supaya ada sensasi dingin dari kue sehingga lebih enak untuk dinikmati,” kata Vena.

Penulis: Khairunnisa Ayuba – Febri Latif

Editor: Burhan Bakari