LPPM UNG Monitoring Kegiatan PKM di Desa Pone

Kabupaten Gorontalo- Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Lanto Ningrayati Amali, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Pone, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Jumat (20-09).

Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Pone, dengan dihadiri oleh tim pelaksana PKM dari UNG, aparat pemerintah desa dan kelompok masyarakat selaku mitra yang telah berpartisipasi aktif dalam pelatihan dan pendampingan.

Program yang berjudul "PKM Kelompok Masyarakat Desa Pone dalam Implementasi Ecofarming dan Digital Marketing Diversifikasi Produk Kelapa dan Jagung" merupakan program pengabdian kepada masyarakat skema pemberdayaan berbasis masyarakat ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2024. Program ini dimenangkan oleh tim PKM Universitas Negeri Gorontalo oleh Febriyanti, selaku ketua tim bersama dengan Novri Youla Kandowangko, dan Arif Dwinanto.

Program PKM ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam ecofarming yang ramah lingkungan, diversifikasi produk pertanian kelapa dan jagung, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk diversifikasi yang menjadi komoditas utama di desa tersebut dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar produk olahan lokal.

Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2024. Foto: dok Khairunnisa Ayuba.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua LPPM UNG memberikan apresiasi atas keterlibatan aktif masyarakat dalam program ini dan kemajuan yang telah dicapai. Sebab, program ini bukan hanya sebatas pelatihan, tetapi juga harus menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi masyarakat.

"Program ini diharapkan tidak hanya selesai di sini, tetapi terus berkelanjutan dan memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Pone sehingga mampu mengembangkan usaha secara berkelanjutan dan meningkatkan taraf hidup mereka," ungkap  Lanto Ningrayati.

Selama evaluasi, berbagai produk hasil diversifikasi limbah kelapa dan jagung dipamerkan, seperti cocopeat, cocofiber, serta beberapa produk turunannya termasuk furniture yang memanfaatkan cocofiber, dan produk olahan jagung berupa emping jagung ekstrak keju. Kehadiran produk-produk ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan berhasil meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah komoditas lokal serta memasarkan produk mereka melalui platform digital.

“Dengan adanya monitoring dan evaluasi ini, diharapkan program PKM semakin optimal serta dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, membantu masyarakat Desa Pone, mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada, serta mendukung pertumbuhan ekonomi local,” pungkasnya.

Penulis: Khairunnisa Ayuba

Editor: Burhan Bakari