Melihat Jejak Bung Karno di Gorontalo

Melihat Jejak Bung Karno di  Gorontalo
Salah satu foto Bung Karno, yang dipajang di ruangan dalam museum. (Foto: Burdu/banthayoid)

Gorontalo - Masa perjuangan Presiden RI pertama, Soekarno, banyak menyisahkan jejak sejarah di beberapa daerah di Indonesia. Di Gorontalo, ada bangunan sebagai bekas persinggahan Bung Karno saat ia menyambangi daerah itu.

Sekilas rumah berwarna putih yang berada di tepian Danau Limboto, di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo ini, memang terlihat sederhana.

Namun bangunan itu menyimpan sejarah bagi masyarakat di Gorontalo. Sebab, Bung Karno sebanyak dua kali mendatangi daerah itu dengan pesawat amfibi, yang mendarat di Danau Limboto. Maka warga menjadikan bangunan itu sebagai Museum Pendaratan Soekarno.

Saat menyambangi tempat tersebut, Banthayo disambut ramah oleh Miman Adam (37 tahun), warga setempat, yang ditugaskan untuk menjaga museum.

“Mari, Pak, silakan masuk,” sambut Miman.

Di dalam museum, Banthayo dihadapkan dengan beberapa foto dokumentasi jejak kedatangan Bung Karno. Seperti foto-foto masyarakat yang menyambut Bung Karno serta foto yang menggambarkan Bung Karno berpidato di rumah dinas Wali Kota Gorontalo, yang sekarang menjadi rumah Dinas Gubernur Gorontalo.

Tak hanya itu, beberapa benda peninggalan sejarah seperti uang kertas di awal kemerdekaan RI dan benda seperti tumbuk padi, alat bajak sawah yang digunakan pada zaman dahulu.

Peristiwa kedatangan Presiden RI pertama itu direkam lewat foto lama berukuran besar yang dipajang di bagian dalam museum. Dari keterangan foto menyebutkan, bangunan itu awalnya didirikan pada masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1936.

Lalu, Sang Proklamator itu mengunjungi Gorontalo tahun 1950 dan 1956, dengan menggunakan pesawat Catalina yang mendarat di Danau Limboto tepatnya di dermaga Desa Iluta.

Persitiwa kedatangan Bung Karno pada tahun 1950 tidak lain untuk mempersatukan wilayah Indonesia. Hingga berlanjut pada kedatangan kedua tahun 1956 terkait tindak lanjut pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun tak ada satu pun keterangan yang memastikan waktu pendaratan Bung Karno di Gorontalo. Semuanya hanya tertulis tahun.

Miman Adam, saat diwawancarai, mengatakan tempat itu sempat direnovasi pertama kali oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo pada tahun 2002 dan diresmikan langsung oleh Megawati Soekarno Putri yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI.

"Rumah ini dipergunakan sebagai tempat singgah saat pendaratan pesawat amfibi, sehingga untuk mengenang semangat juang Presiden pertama RI, maka perlu dilakukannya pemeliharaan,” ujar Miman.

Miman ditugaskan untuk menjaga museum sejak tahun 2011 hingga sekarang. Dirinya menjelaskan, di tempat itu sering dilaksanakannya kegiatan untuk memperingati hari-hari besar. Seperti peringatan HUT RI dan Pesona Danau Limboto.

Jika di hari lainnya, tempat itu sepi pengunjung. “ Biasanya yang berkunjung hanya lima sampai 10 orang dan itu di waktu sore,” ujar Miman.

Dari catatan buku tamu sepanjang 2019, sekitar 300 orang yang berkunjung ke tempat tersebut. Namun, tambah Miman, Pemerintah Provinsi Gorontalo terus mengembangkan tempat itu, salah satunya peningkatan infrastruktur di lokasi wisata guna menambah daya tarik wisatawan.

"Banyak yang datang hanya wisatawan dari luar daerah saja, kalau warga Gorontalo jarang ke tempat ini, kebanyakan mereka mengunjungi wisata pantai,” katanya.