Misteri Makam Keramat di Wilayah Terasing di Gorontalo

Misteri Makam Keramat di Wilayah Terasing di Gorontalo
Makam keramat berkubah kuning ini menjadi sejarah penamaan Kelurahan Tanjung Keramat. Foto: Dok banthayo/burdu

Kota Gorontalo - Tulisan "Tanjung Keramat" terpampang jelas di taman yang terletak di wilayah Dusun I, Kelurahan Tanjung Keramat, Kecamatan Hulondalangi, Kota Gorontalo.

Tulisan itu menyatu dengan bangunan berkubah kuning. Ukuran bangunan itu sekitar lima meter persegi, lengkap dengan bendera putih.

Di dalam bangunan itu terdapat makam yang menjadi sejarah awal penamaan Kelurahan Tanjung Keramat. Namun, tak ada orang di kelurahan tersebut yang mengetahui dan bisa dimintai keterangan tentang asal-usul makam itu.

Cerita Raja Hubulo, Tokoh Wali Penyebar Islam di Gorontalo
Makam Raja Hubulo Gobel sering diziarahi masyarakat. Mereka meyakini Raja Hubulo sebagai aulia (wali) sekaligus tokoh penyebar Islam pada abad ke-17 silam. Makam itu terletak di Desa Keramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Jaraknya sekitar enam kilometer dari pusat Kota Gorontal…

Penjaga makam, Wahab Abdullah, pun tidak mengetahui cerita tentang orang yang dimakamkan di tempat itu. Ia mengatakan bahwa penjaga makam sebelumnya yang mengetahui asal-usulnya.

Namun, orang yang mengetahui sejarah makam itu telah meninggal beberapa tahun lalu. Wahab Abdullah menjadi penerus lantaran prihatin dengan kondisi makam yang kotor dan tak terurus.

Wahab juga mengatakan, sebelum ia menjadi pengurus makam, banyak hewan lepas yang memasuki tempat tersebut. Bahkan ia dan warga sekitar pernah memergoki beberapa pasangan muda-mudi yang memadu kasih di makam tersebut.

"Kami serahkan ke pihak kelurahan untuk diberikan pembinaan,” katanya.

Tak ada jejak dan keterangan lengkap yang bisa ditemui dibagian dalam makam. Foto: Dok banthayo/burdu

Karena alasan itulah, Wahab memagari makam itu, agar pengunjung tidak sembarang masuk di tempat yang dikeramatkan oleh warga setempat.

Kondisi makam yang mulai terawat membuat lokasi itu banyak diziarahi. Para peziarah datang dari berbagai daerah, seperti Kota Manado, Makasar, dan Surabaya. Namun, sangat disayangkan, kebanyakan warga sekitar tidak mengetahui sejarah makam tersebut.

Beruntung, Pemerintah Kelurahan Tanjung Keramat menulis nama orang yang dimakamkan di sana. Mereka mencatat nama "Lubaya".

Dalam catatan sejarah kelurahan, makam tersebut dikeramatkan warga karena mengeluarkan bau harum. Selain itu, makam tersebut tidak ditumbuhi semak dan pohon. Padahal, di sekitar makam banyak ditumbuhi semak liar.

Semua keanehan yang dimiliki makam tersebut, membuat warga sekitar menamainya makam keramat.

Bagian depan makam Tanjung Keramat di Dusun I, Kelurahan Tanjung Keramat, Kecamatan Hulondalangi, Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayo/burdu

Pada tahun 2003, wilayah itu memisahkan diri dari Kelurahan Pohe. Tanjung Keramat diambil untuk menamai wilayah tersebut.

Selain makam keramat, di tempat itu juga terdapat sebuah gua yang disebut masyarakat dengan nama "Baya lo milate" (Wajah mayat). Tempat itu sulit dikunjungi karena terletak jauh di bawah tubir.

Sumber: Banthayo.id partner resmi kumparan.