Musim Kemarau, Petani Upland di Gorontalo Tunda Menanam

Kabupaten Gorontalo- Kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Gorontalo membuat jadwal penanaman bibit pisang gapi yang awalnya akan ditanam pada pada Agustus 2023 terpaksa ditunda. Padahal Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo telah menyiapkan 6.000 ribu bibit pisang gapi untuk ditanam di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga dan Desa Toyidito, Kecamatan Pulubala yang menjadi target lokasi pelakanaan program The Development of Integrated Farming System in Upland Area (Upland Project).

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Kecamatan Telaga, Adelfin Djauhari menyampaikan, setiap musim kemarau melanda petani selalu banyak yang menunda musim tanam. Hal itu dilakukan untuk menghindari resiko gagal panen.

"Setiap tahun selalu terjadi musim kemarau di daerah ini. Menunda musim tanam menjadi solusi menghindari gagal panen," katanya. Senin (11/9).

Kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Gorontalo membuat jadwal penanaman bibit pisang gapi yang awalnya akan ditanam pada pada Agustus 2023 terpaksa ditunda. Foto: Dok banthayo

Menurut Adel, belum beralihnya cuaca kemarau ke musim penghujan, membuat petani pisang gapi menunda masa tanam. Pasalnya, kondisi kemarau yang saat ini terjadi membuat tanaman tidak dapat tumbuh subur.

“Kalau tanam sekarang, pisang tidak bisa tumbuh karena kering. Kalau pun tumbuh tanamannya kerdil,” ungkapnya.

Adel bilang, banyak petani yang memilih tidak menanam pisang akibat musim yang tidak memungkinkan. Jika memaksakan masa tanam di tengah musim kemarau, akan membuat petani rugi.

"Meski pisang gapi ini merupakan program Upland, namun dengan kondisi kemarau akan berdampak buruk bagi tanaman, karena tidak bisa tumbuh dengan baik," jelasnya.

Project Manager District Project Implementation Unit (DPIU) Upland, Sofyan Husin mengatakan, pihaknya telah menyediakan 6.000 bibit pisang gapi siap ditanam di dua wilayah. Namun harus tertunda karena musim kemarau yang berkepanjangan. Sofyan menjelaskan, penundaan penanam bibit terpaksa dilakukan untuk menghindari risiko gagal tanam akibat kekurangan air. Sebab jika dipaksakan, pertumbuhan pisang gapi tidak akan maksimal. Sehingga memengaruhi tingkat produksi dan kualitas. Selain Kecamatan Telaga dan Pulubala, sejumlah wilayah  yang sulit terjangkau sumber air irigasi menunda menanam.

"Pada program Upland ini memang ada sarana penunjang pengairan. Tapi debit airnya kurang," jelas Sofyan.

Salah satu kawasan pertanian di Kabupaten Gorontalo yang kering akibat musim kemarau. Foto: Dok banthayo

Sofyan menguraikan, musim kemarau kali ini cukup ekstrim, penanaman di musim kemarau bisa saja dilakukan, tetapi, pertumbuhannya tidak maksimal karena tidak sama kadar air hujan dengan air lain. Karena itu, lebih baik ditunda menanam.

"Terik matahari cukup panas mulai pukul 10.00 sampai 16.00 WITA. Terkadang angin berhembus kencang, sehingga tanah di ladang cepat kering dan berdebu," urai Sofyan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo menuturkan, musim kemarau menjadi kendala tersendiri bagi para petani, khususnya para petani pisang gapi. Selain itu, sejumlah program pertanian pun juga banyak yang ditunda akibat kemarau. Termasuk program Upland.

“Jika kemarau, pisang tidak bisa tumbuh maksimal. Kalau pun tumbuh tidak akan bisa subur,” terangnya.

Penulis: Burhan Bakari