Nelayan Desak Kepala Desa Buhu Relokasi Pembangunan Sarana Air Bersih
Kabupaten Gorontalo- Setelah menuai protes warga, proyek pembangunan sarana air baku di Dusun Satu Desa Buhu Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo bakal kembali dilanjutkan. Hal itu terungkap setelah masyarakat nelayan yang bermukim di pesisir Danau Limboto ini melakukan pertemuan dengan pemerintah desa.
Pada pertemuan yang digelar salah satu rumah warga itu, secara langsung warga menyampaikan keluhhan mereka terhadap pembangunan sarana air bersih yang akan dibangun lokasi tersebut.
“Kami tidak menolak pembangunan sarana air bersih itu, karena kami juga membutuhkannya. Hanya lokasinya yang kami rasa belum tepat, karena akan mengorbankan sarana olahraga (Sorga) kami,” kata Deris Mustafa.
Tim Redaksi
Untuk menghindari pembongkaran sarana olahraga yang ada, warga menyarankan kepada kepala desa untuk merelokasi pembangunan sarana air bersih itu ke tempat lain. Pasalnya, selain dijadikan tempat berolahraga, sarana olahraga yang dibangun ditengah pemukiman itu sering digunakan warga untuk kegiatan kemasyarakat lainnya.
“Sorga itu sangat bermanfaat bagi warga nelayan di sini,” sambung Deris.
Kepala Desa Buhu Muhammad Daud Adam yang ditemui usai pertemuan itu mengatakan, terkait pembangunan sarana air baku itu, pihaknya akan berkonsultasi dengan pihak Balai Sungai Wilayah Sulawesi II sebagai tim teknis.
“Insyallah pemindahan lokasi ini disetujui oleh pihak balai,” ungkap Olis, sapaan akrab Kepala Desa Buhu.
Tim Redaksi
Olis menambahkan, program pengadaan sarana air bersih itu memang dikhusukan bagi masyarakat nelayan di perumahan deret nelayan. Sebab mereka yang tinggal lokasi ini terkadang kesulitan sumber air bersih kala bencana banjir merendam kawasan itu.
“Ini semua semata-mata demi kepentingam rakyat. Kalau rakyat menolak, kami pemerintah desa tidak berbuat apa-apa. Tapi insyallah semua ada solusinya,” pungkasnya.
Sebelumnya, warga yang bermukim di rumah deret nelayan Desa Buhu, menghentikan hingga menolak adanya pembangunan sarana air bersih di kawasan tersebut, karena dinilai akan mengorbankan sarana olahraga (Sorga) yang dibangun menggunakan anggaran dana desa beberapa tahun silam.
