Pemkab Gorontalo Gagas Kunjungan Kerja Produktif Ramadhan

Pemkab Gorontalo Gagas Kunjungan Kerja Produktif Ramadhan

Limboto – Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggagas kunjungan kerja (kunker) produktif dibeberapa kecamatan. Kunker ini bukan merupakan pengganti pelarangan Bukber yang dipesankan pusat. Namun memang merupakan agenda yang akan dilakukan dibulan Ramadhan kali ini.

Kata Bupati, Safari Ramadhan diganti dengan kunjungan kerja yang produktif di Ramadhan. Karena sekarang awal tahun untuk merencanakan dan mengevaluasi apa yang menjadi harapan keinginan masyarakat didesa maupun kecamatan.

“Sehingga rencana setiap hari ada tiga Kecamatan yang dikunjungi tapi, kecamatan yang berdekatan. Diawali jam 12 sholat dzuhur bersama disana, setelah itu langsung langsung mengecek pemaparan dari desa berupa perencanaan, terhadap anggaran mereka dan harapan pembangunan,” ujarnya.

Dana desa itu cukup besar, ada milyaran kata Nelson. Maka keinginan terhadap kemiskinan, stunting, pendidikan, lingkungan hidup , keagamaan, dan juga harapan mereka itu kita dengarkan.

“Karena saat ini dalam proses penyusunan APBD 2024. Karena ini akhir masa jabatan maka harus dicek dengan benar pembangunan di desa. Pemerintah bertugas mendengarkan. Dialognya akan lebih banyak dari mereka,” ujar Nelson menggambarkan.

Nelson memisalkan, Kepala Desa memaparkan orang miskin disana berapa orang, berapa targetnya, caranya bagaimana, uangnya bagaimana. Sehingga ada konektitas antara dana desa dan dana Kabupaten.

Selain itu juga kata Nelson, melakukan pasar murah ramadhan ditujuh kecamatan. Dan itu sebagai lanjutan dari program Ramadhan Fair. 1 hari 1 Kecamatan. Nanti akan dicek Kecamatan mana yang sangat membutuhkan. Kemudian dilanjutkan dengan senggol.

Menyikapi edaran Sekkab (Sekertaris Kabinet) untuk larangan buka bersama, itu tidak. Hanya nanti jika saatnya akan berbuka puasa, masa bisa jadi itu di Kecamatan ke tiga.

“Jadi bukan kegiatan buka puasa bersama namun karena waktunya kebetulan pas dengan jam berbuka. Maka kita buka disana bersama.” Paparnya.

Sama halnya kegiatan di OBOS kemarin. Itu kata Nelson adalah acara peresmian wisata Bahari,
“Jadi pas waktu magrib ya buka bersama. Jika buka bersama itu kan berarti dirancang, diundang rakyat untuk buka bersama, tapi ini tidak,” jelas Nelson.

Karena edaran Sekab adalah bentuk kehati-hatian, kalaupun jika diadakan buka bersama dalam jumlah terbatas atau tidak banyak orang. Bahkan sesuai penjelasan Presiden bahwa rakyat disilahkan, tapi tidak untuk ASN. Direncanakan buka bersama jangan. Namun ketika kebetulan pas jam berbuka, maka tidak mungkin lagi masih mencari tempat berbuka, maka disitulah kita berbuka, ujarnya.