Percepat Penurunan Tengkes, OPD Pemprov Gorontalo akan Turun Gunung

Percepat Penurunan Tengkes, OPD Pemprov Gorontalo akan Turun Gunung
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Tengkes dan Kemiskinan Ekstrim, di Aula Rujab Gubernur, Senin (9/10/). Foto: Dok Kominfo

Kota Gorontalo- Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo akan turun melakukan pendataan balita tengkes. Penetapan penanggung jawab wilayah percepatan penurununan tengkes dan kemiskinan ekstrim ini dibahas pada Rapat Koordinasi bertempat di Aula Rujab Gubernur, Senin (9/10).

Ketua tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fima Agustina menargetkan pendataan itu selama lima hari kerja terhitung sejak Senin hingga Jumat. OPD provinsi akan bekerja sama dengan kabupaten/kota hingga kecamatan dan melibatkan kader-kader PKK.

“Saya selalu menentukan target waktu pada setiap kegiatan agar terukur, kalau hanya bicara saja tidak ada, sulit untuk kita mencapai target. Jadi hari ini kita rapat, besok turun maksimal, dan hari Jumat semua OPD sudah mengumpulkan data,” ungkap Fima.

Pendataan akan dilakukan dengan formulir pendampingan oleh OPD kepada balita tengkes yang didalamnya memuat pertanyaan seperti intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Sebanyak 5.132 anak penderita tengkes yang tersebar di seluruh kabupaten/kota akan didata kembali sekaligus mengintervensi anak dengan gizi kurang yang juga akan dimaksimalkan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

“PKK sudah mengambil 119 ditambah 23 anak yang ditangani dan dibantu dinas perikanan, kami juga telah melakukan gelar timbang dan memberikan bantuan,” ungkap Fima.

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menyarankan agar saat pembagian formulir setiap OPD juga sudah dibekali data by name by address setiap keluarga sesuai kecamatan yang akan dikunjungi. Hal ini agar mempermudah dan mempercepat pendataan sesuai target yang ditentukan.

“Kalau saat pendataan nanti jumlah ini beririsan dengan jumlah keluarga kemiskinan ekstrim maka kemungkinan besar kita juga akan mengintervensi dengan pendekatan kebutuhan pangan keluarga. Jumlah kemiskinan ekstrem di Gorontalo itu kurang lebih 51 ribu berdasarkan Data Pensaranan Percepatan Kemiskinan Extrem (P3KE),” ungkap Budi.

Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, hasil E-PPBGM 2023 pada bulan Agustus jumlah balita yang berhasil diukur oleh posyandu berjumlah 89.176 atau 94,6 persen. Cakupan ini menduduki posisi tertinggi kedua di Indonesia.

Sebelumnya balita tengkes yang ditemukan di posyandu berjumlah 5.132, namun data hasil SSGI 2022 menunjukan harusnya berjumlah 22.823. Hal ini disebabkan cakupan posyandu yang belum maksimal. Sehingga kunjungan setiap posyandu harus ditingkatkan dan perbaikan manajemen posyandu yang akan diaktifkan melalui pokjanal provinsi.

Penulis: Zumar