Penjelasan Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Soal Keterlambatan Penyaluran Pupuk

Kabupaten Gorontalo- Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo mengklaim, Kelangkaan pupuk disebabkan jumlah pupuk bersubsidi yang berkurang.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat Pomalingo menngatakan, Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menguatkan sektor pertanian, salah satunya melalui penyaluran kartu tani yang akan berfungsi untuk menebus pupuk bersubsidi secara tertutup.

“Program Kartu Tani itu untuk mengatasi permasalahan yang terjadi,” Kata Rahmat Pomalingo Jumat, (7/10).

Distribusi pupuk kepada para petani seringkali mengalami berbagai kendala, sehingga sering terjadi adanya kelangkaan pupuk bersubsidi, salah satunya keterlambatan penyaluran pupuk.

Kebijakan pemberian subsidi pupuk oleh pemerintah dimaksudkan agar petani mudah mengakses pupuk untuk meningkatkan produksi pangan sehingga tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani semakin meningkat.Peluncuran program kartu tani dilakukan secara bertahap sejak tahun 2016 yang dimulai di Pulau Jawa.

Kartu tani dirancang secara khusus untuk untuk petani kecil yang implementasinya dimulai di Pulau Jawa. Pihak Perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (HIMBARA) memegang peran yang penting dalam pelaksanaannya di lapangan.

“Ini kewenangan Kementerian, bukan daerah,” tegas Rahmat.

Lanjut Rahmat, pada tahun 2018, tiga bank BUMN bekerja sama dengan Kementan menerbitkan kartu tani tersebut melaui Bank Himbara. Program kartu tani ini berlaku di setiap daerah pertanian di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di Kabupaten Gorontalo. Ia juga menyebut, ketersediaan pupuk di daerah aman dan sangat tersedia, namun pendistribusiannya menunggu kartu tani di diterbitkan oleh pihak perbankan.

"Pupuk tersedia, namun untuk menebusnya harus pakai kartu tani sesuai instruksi Kementan," pungkas Rahmat.