Pesan Toleransi dari Umat Muslim dan Yahudi dalam Seminar Lintas Agama di IAIN Manado
Sulawesi Utara - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado bekerja sama dengan CRCS Universitas Gajah Mada (UGM), Asian Pasific Institute, dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN), menggelar seminar internasional lintas Agama, membahas toleransi dan sejarah kedekatan Muslim dan Yahudi di seluruh dunia.
Pendeta Yahudi, Rabi Allan Brill yang juga profesor di Seton Hall University, New Jersey ditunjuk menjadi narasumber bersama-sama dengan Rektor IAIN Manado, Delmus Salim.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAIN Manado, Delmus Salim mengungkapkan seminar dilaksanakan dalam rangka mengurangi kebencian antar dua agama karena tidak adanya pengetahuan mendasar.
"Saat ini banyak kebencian terhadap orang Islam di Eropa dengan istilah islamophobia. Sebaliknya banyak juga pembenci penganut agama Yahudi yang dikenal dengan antisemitisme. Hal itu yang melatarbelakangi dialog lintas agama ini," ungkap Salim.
Menurut Salim, kebencian muncul karena tidak paham dan tidak mengenal objek yang dibenci. Oleh karena itu, Salim berharap, kegiatan ini bisa menjembatani kebencian antar kedua agama maupun agama-agama lainnya.
Sementara, Rabi Allan Brill memaparkan sejumlah persamaan kultur Muslim dan Yahudi. Menurutnya, Yahudi dan Muslim berasal dari akar agama yang sama yang dikenal dengan Abrahamic Religion atau Agama Ibrahim. Walaupun mengaku, lebih senang mengunakan istilah agama Musa, Rabi Allan menyebutkan, ada hubungan erat secara kultural antara muslim dan yahudi, dimana di beberapa tempat di dunia, justru masih dibina dengan baik.
"Saya memberikan contoh bagaimana masyarakat beragama Yahudi dan Muslim berinteraksi dengan saling memahami keberagaman di New Jersey, USA, yang justru digambarkan selalu bertikai, padahal berjalan dengan baik," kata Rabi Allan.
Sementara, di akhir dialog diberi kesempatan kepada penganut Agama Yahudi Sulawesi Utara menyampaikan pesan yang diwakili oleh Rabi Synagogue Tondano, Yaakov Baruch.
Dalam kesempatan tersebut, Rabi Yaakov mengajak agar tidak ada lagi permusuhan yang terjadi antar sesama pemeluk ajaran agama. Menurutnya, semua ajaran memiliki satu muara yakni bertakwa kepada yang maha kuasa.
"Saya sangat berterima kasih dengan diadakannya seminar seperti ini. Semoga dengan adanya dialog-dialog seperti ini dapat mengikis kebencian antar umat beragama," kata Rabi Yaakov.
Sumber: Manado Bacirita. Media partner Banthayo.