Petani UPLAND Gorontalo Ikut Pelatihan Pemasaran dan Studi Banding di Makassar

Petani UPLAND Gorontalo Ikut Pelatihan Pemasaran dan Studi Banding di Makassar
Petani UPLAND Gorontalo Ikut Pelatihan Pemasaran dan Studi Banding di Makassar, Sabtu (2/12). Foto: Dok Banthayo 

Makassar- Progres pelaksanaan kegiatan proyek UPLAND di Kabupaten Gorontalo telah memasuki tahun ketiga. Di akhir tahun 2023 ini sejumlah pekerjaan infrastruktur maupun non infrastruktur telah direalisasikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo.

Jenis infrastruktur yang dikerjakan di tahun 2023 tersebut berupa Jalan Usaha Tani (JUT) Embung dan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO) yang berada di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga. Sementara di Desa Toyidito, Kecamatan Pulubala juga terdapat pekerjaan Gedung Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang memasuki tahap akhir pekerjaan.

Untuk kegiatan non fisik yang telah selesai dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo antara lain, pelatihan bagi petani dan pelatihan penguatan kapasitas staf pemerintah yang sudah dilakukan sepanjang tahun 2023.

"Pada akhir tahun 2023 ini, kelompok tani penerima project UPLAND telah melaksanakan penanaman secara bertahap di lahan perkebunan mereka," kata Deputi Penunjang UPLAND, Zelvia Angio saat mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo pada Pelatihan Pemasaran dan Agribisnis di Makassar, Sulawesi Selatan. Sabtu (2/12).

Pelatihan terkait Pemasaran dan Agribisnis turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Ali Said, selaku Analisis Prasarana dan Sarana Pertanian dan Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) yang diwakili Kepala Seksi Pembiayaan dan Investasi, Sri Astuti Manoppo. Pelatihan itu diikuti peserta yang terdiri dari para petani dari dua desa penerima program UPLAND.

"Pelatihan terkait pemasaran hasil dan juga sistem agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir sangat penting dilakukan," kata Ali Said.

Ali berharap, pelatihan ini menjadi acuan dan bahan pembelajaran bagi pelaksana dan juga kelompok penerima program di Desa Dulamayo Selatan dan Desa Toyidito, agar dapat melaksanakan sistem agribisnis secara menyeluruh pada pertanaman pisang gapi merah sampai pada proses pemasaran.

"Pelatihan ini saya harap menjadi oleh-oleh bagi petani untuk diterapkan dan diimplementasikan," sambung Ali.

Kepala Seksi Pembiayaan dan Investasi, Sri Astuti Manoppo menjelaskan, sistem agribisnis yang dibentuk sudah termaktuf dalam pedoman pelaksanaan program UPLAND, dan juga petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis lainnya. Kegiatan pelatihan ini diperlukan untuk mendukung dan memberikan gambaran secara nyata kepada pelaksana dan kelompok penerima UPLAND Project Kabupaten Gorontalo agar dapat ditiru dan diadopsi pada pertanaman di lahan mereka masing-masing.

"Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada para pelaksana dan penerima UPLAND project di Kabupaten Gorontalo terkait dengan peningkatan pemahaman mengenai agribisnis mulai dari hulu sampai hilir pada kegiatan UPLAND," jelas Tuti.

Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari di Makassar, Sulawesi Selatan itu, para petani penerima program UPLAND berkesempatan melakukan kunjungan lapangan atau studi banding ke Universitas Hasanuddin dan mengunjungi kelompok UMKM Srikandi Bahari di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Penulis: Burhan Bakari