Sejarah Mekkah Sebagai Kota Tuntunan Islam

Sejarah Mekkah Sebagai Kota Tuntunan Islam
Foto: Penterest

Seluruh umat Islam di dunia pasti pernah mendengar tentang kota ini. Makkah, kota di jantung jazirah Kerajaan Arab Saudi. Kota tujuan utama kaum muslimin untuk menunaikan salah satu rukun Islam, ibadah haji. Sebuah kota yang saat musim haji tiba, jutaan umat Islam dari berbagai Negara yang disebut sebagai hujjaaj (jama’ah haji) tumpah ruah berkumpul di sana.

Dijuluki dengan al-Mukarramah, karena Makkah merupakan kota yang dimuliakan oleh Allah SWT. Sebab, di kota Makkah ini Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS untuk mendirikan Baitullah (Ka’bah) di Masjidil Haram, yaitu sebuah bangunan utama dimana Ka’bah dibangun di dalamnya.

Bangunan Ka’bah inilah yang kemudian dijadikan patokan arah Kiblat untuk ibadah salat bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejarah dan kejayaan kota Makkah sudah terbangun sejak dahulu kala, bahkan masyarakat dunia mengakui tentang peradaban yang berlangsung di kota Makkah.

Dalam kitab Perjanjian Lama dan karya-karya sastra klasik, bangsa Arab sudah ada sejak zaman dahulu. Sejumlah penelitian arkeologi dan dalam karya sastra Eropa, telah menyebutkan adanya hasil bumi dan pertanian dari bangsa Arab. Ini menunjukkan, pada zaman dahulu, bangsa Arab dan Makkah khususnya, telah dikenal luas oleh masyarakat sebagai sebuah bangsa yang terkenal akan kejayaannya.

Makkah memiliki julukan sangat banyak, seperti; Al-Haram, Al-Amin, Al-Balad, Al-Qaryah, Al-Hathimah dan seterusnya. Dalam Alquran bahkan disebutkan dengan berbagai nama; Makkah, Bakkah, Al-Qaryah, Umul Qura (induk desa-desa) dan Al-Baladul Amin (negeri yang aman). Dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 96 disebutkan; “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” Ayat tersebut menjelaskan bahwa memang Makkah atau Bakkah telah ada sejak dahulu.

Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Jalalain bahwa Baitullah dibina oleh malaikat sebelum Adam diciptakan. Pada sebuah hadis lain disebutkan pula bahwa Ka’bah yang ada di Makkah yang mula-mula muncul di permukaan air ketika langit dan bumi diciptakan sebagai buih yang putih. Umat Islam percaya, Ka’bah di Masjidil Haram di kota Makkah merupakan bangunan pertama yang didirikan di bumi oleh Nabi Adam, dilanjutkan Nabi Ibrahim dan terakhir, Nabi Muhammad.

Dalam buku Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, ditulis oleh Sami bin Abdullah al-Maghluts, Nabi Ibrahim diperkirakan hidup pada 1997-1822 Sebelum Masehi (SM). Dan, bila merujuk pada masa hidup Nabi Ibrahim itu, hingga kini Kota Makkah telah berusia sekitar 40 abad.

Imam Nawawi Al Jawi, sebagaimana dikutip Abd. Adzim Irsad, berpendapat bahwa Makkah dinamakan Ummul Qura karena menjadi tujuan umat manusia untuk melaksanakan ibadah haji. Umat manusia yang kumpul di tempat mulia ini diibaratkan seperti anak yang berkumpul bersama ibunya. Berkumpulnya umat manusia dalam ibadah haji dan melaksanakan aktivitas dagang menyebabkan Tanah Haram ini disebut Ummul Qura.

Makkah adalah kota tertua dan terlama dan Makkah merupakan kiblat manusia yang menghadap kearah Ka’bah. Makkah merupakan kota yang sangat agung kedudukanya, dibandingkan kota-kota lain di Dunia.

Tak banyak sejarah yang mengungkapkan periodisasi Kota Makkah, setelah Nabi Ismail AS. Selang 25 abad kemudian atau sekitar abad ke-5 Masehi (420 M), keberadaan Kota Makkah mulai terkuak, yaitu pada masa Qushay bin Kilab, kakek kelima Nabi Muhammad SAW. Dan pada abad ke-6 (571) Masehi, Kota Makkah makin terkenal ke seantero dunia. Karena pada saat itulah, penghulu para Nabi, yakni Muhammad SAW dilahirkan. (ar/DS)

Sumber: rri.co.id/post/berita/418024/feature/sejarah_peradaban_kota_mekkah_sebagai_kota_tuntunan_islam.html