Sekolah Lansia di Kabgor, Peserta akan Diwisuda dan Diberi Sertifikat

Sekolah Lansia di Kabgor, Peserta akan Diwisuda dan Diberi Sertifikat
Sekolah Lansia di Kabgor, Peserta akan Diwisuda dan Diberi Sertifikat. Minggu (15/10). Foto: Dok Kominfo

Kabupaten Gorontalo- Dalam rangka wujudkan Kabupaten Gorontalo ramah lansia, menuju lansia Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat (SMART), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), pada Juli 2023 kemarin telah melaunching sekolah lansia.

Menariknya, dalam mendukung proses belajar mengajar dan kurikulum pembelajaran, para lansia telah disediakan sejumlah mata pelajaran,antara lain, konsep penuaan, gangguan psikologi pada lansia, gizi lansia, senam lansia, kewrirausahaan lansia, manajemen kalbu, curhat, pertolongan pertama pada kondisi darurat, seni dan budaya, wisata dakwah lansia, ketahanan keluarga lansia dan akademik digital lansia.

Pembina Lansia Kabupaten Gorontalo, Fory Armin Naway mengatakan, sekolah lansia Insan Madani di Kabupaten Gorontalo membuka kelas regular dan telah dilaunching langsung deputi BKKBN pusat.

“Sekolah lansia dimulai dari ibu kota Kabupaten tepatnya di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto, dengan 6 bulan masa pembelajaran,” kata Fory.

Sekolah lansia ini, kata fory Naway, untuk meningkatkan perhatian dan kepedulian keluarga kepada orang tua. Mengurangi penelantaran, diskriminasi terhadap orang tua, meningkatkan pelayanan kesehatan, pemberlakukan khusus, upaya spesial dalam kehidupan di sisa umur dalam keberlanjutan kehidupan lansia, dan ilmu untuk konsep penuaan.

“Pembelajaran itu dari BKKBN, di Kabupaten Gorontalo sendiri satu kelas siswa berjumlah 40 orang.  Setelah selesai 12 kali tatap muka pembelajaran akan diwisuda dan diberikan sertifikat tamat dari sekolah itu,” terang Fory.

Fory Naway selaku ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo itu menambahkan, tenaga pengajar memiliki disiplin ilmu berbeda-beda. Ada dosen IAIN, UNG, praktisi, Teknik dan  dokter spesialis tulang dan mata.

“tenaga pengajar ada kolaborasi kekhususan, seperti curhat orang tua yang mengungkapkan apa yang dialami selama rentan usia penuaan, bagaimana kondisi interaksi dengan keluarganya, ditunjang dengan dua orang ahli psikolog dari UMGO. Mengajarkan bagaimana perubahan perilaku dari usia 60-69 tahun, karena masa middlel lansia disitu kerentanan emosional, kecemasan diajarkan sehingga bisa ditangani secara psikologinya,” jelas Fory.

Lanjut Fory menyampaikan, pertemuan digelar setiap sebulan sekali, ada layanan Kesehatan, pemeriksaan kolestrol, gula darah, asam urat dan selama 14 kali tatap muka ada 14 mata pelajaran. Termasuk akademik digital, untuk bagaimana belajar tentang penggunaan android, menyikapi persolan hoax sehingga mereka tidak terjebak dan terjerumus pada isu-isu dan polemik-polemik yang tidak bisa mereka tahu.

“Ada juga konsep penanganan pertolongan pertama pada kondisi darurat, dan itu diajarkan oleh BPBD bagaimana tanggap siaga. Ada pula pengajian Alquran, pengkajian Alquran wunu-wunungo, termasuk nada pembelajaran modikili, ini semua menjadi hiburan dan bagian seni bagi lansia agar tetap produktif,” tandasnya.

Tim Redaksi