Sekolah Lansia, Inovasi Terbaru PKK Kabupaten Gorontalo

Sekolah Lansia, Inovasi Terbaru PKK Kabupaten Gorontalo
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Fory Armin Naway. Minggu (30/7). Foto: Dok istimewa

Kabupaten Gorontalo- Ceria, bahagia, sehat dan produktif, kata yang tepat menggambarkan para wanita lanjut usia saat menjadi peserta didik di Sekolah Insan Madani Kabupaten Gorontalo.

Puluhan lansia di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto ini, diajak bernostalgia kembali mengenang masa-masa kala duduk di bangku sekolah.

Berbeda dengan sekolah pada umumnya, sekolah khusus lansia ini menghadirkan dokter dan tenaga kesehatan sebagai tenaga pendidik atau guru. Mata pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang hadir. Tips perilaku hidup sehat di usia senja menjadi salah satu mata pejajaran kesehatan yang mereka terima.

Sekolah Lansia Madani terbentuk atas ide kreatif Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Fory Armin Naway. Kurikulum pada program sekolah lansia ini meliputi konsep penuaan, gangguan psikologi, gizi, kewirausahaan, manajemen kalbu, seni dan budaya, wisata dakwah, ketahanan keluarga, olahraga, pertolongan dalam kondisi darurat, ketahanan pangan hingga akademik digital bagi lansia.

Menariknya, seluruh peserta sekolah lansia ini akan di wisuda dan menerima ijazah layaknya siswa yang lulus pendidikan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Fory Armin Naway mengatakan, metode pembelajaran secara akademik telah diatur dan disamaratakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Jadwal pembelajaran diatur setiap satu minggu sekali.

“Idealnya, jadwal pertemuan itu 14 kali kali. Tetapi kami buat jadi 16 kali dengan 14 mata pelajaran. Ditambah mata pelajaran yoga atau olahraga lansia. Dan secara ekstrakulikuler ada healing bagi mereka para lansia,“ jelas Fory. Minggu (30/7/).

Yoga bagi lansia, dibuat untuk melatih meditasi diri dan mengolah pernafasan, sehingga para lansia itu tidak mudah depresi dan stres. Menurut World Health Organization (WHO) usia lansia yang ikut program ini tidak terbatas. Mulai dari middle age, elderly age hingga very old age. Dengan rentang usia 45 hingga di atas 90 tahun.

"Kategori itu akan dituangkan dalam  klasifikasi sekolah lansia. Satu kelas regular, ada juga non regular. Non regular setia bulan sekali dan regular satu minggu sekali atau satu minggu dua kali pertemuan," tandasnya.

Rencananya, program ini akan diterapkan di semua kecamatan di Kabupaten Gorontalo. Dan sudah dimulai dari Kecamatan limboto.

Kegiatan belajar lansia di Keluarahan kayubulan tersebut dirangkaikan dengan penyuluhan kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) sebagai kelurahan Kampung KB lansia yang bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gorontalo dan PKK Kabupaten Gorontalo.

Penulis: Burhan Bakari