Sekolah Lapang Pertanian Organik, Edukasi Petani dalam Meningkatkan Ekonomi

Kabupaten Gorontalo- Gaya hidup sehat "back to nature" kini semakin membudaya di kalangan masyarat. Seiring meningkatnya permintaan dan kebutuhan pangan organik.

Pangan organik dihasilkan melalui budidaya pertanian secara organik dengan menggunakan bahan alami, tanpa  menggunakan bahan kimia sintetis, dengan tujuan utama untuk menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen, serta tidak merusak lingkungan.

Melembaganya gaya hidup sehat secara internasional memberikan syarat bahwa produk pertanian harus memiliki   tiga kriteria yaitu atribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes).

Kecamatan Tolangohula merupakan salah satu wilayah di Kabupaten yang rencananya akan memproduksi beras organik.

Beras organik yang dihasilkan memiliki cita rasa yang khas dan enak, permintaan pasar yang luas,  harga jual padi organik sangat stabil, serta biaya produksi padi organik yang lebih murah dibandingkan padi non organik.

Bahkan, Kepala Bidang Penyuluh Pertanian Provinsi Gorontalo Nazir Zees, dalam kunjungannya ke kelompok di Tolangohula menyatakan bahwa beras organik kini sangat diminati di pasar domestik sehingga permintaan pasar sangat tinggi, sehingga membuka peluang dalam pengembangan budidaya padi organik. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi beras organik tersebut adalah dengan membuka Sekolah Lapang Pertanian Organik.

“Dengan adanya sekolah lapang ini maka permasalahan dalam produksi beras organik dapat diatasi secara bertahap dengan semakin meningkatknya kelompok tani yang melakukan budidaya padi organik, demikian juga pemahaman petani yang belum membudidayakan padi secara organik akan meningkat sehingga termotivasi untuk melakukan budidaya padi organic,” sambung Nazir.

Program ini juga memberikan pelatihan dalam setiap tahapan budidaya padi organik, pembuatan pupuk organik cair, pestisida nabati dan biochar, pelaksanaan demontrasi plot untuk membedakan budidaya padi organik dan konvensional dari segi produksi, serta serah terima barang alih teknologi untuk menunjang budidaya padi organic, tandasnya.

“Petani yang belum membudidayakan padi secara organik untuk dapat secara bertahap beralih ke budidaya padi organik. Berdasarkan demplot budidaya padi organik dan konvensinal didapatkan bahwa hasil budidaya padi organik lebih tinggi dibandingkan konvensional,” pungkasnya.

Sutiyono salah seorang petani menyambut baik program tersebut. Menurutnya, program Sekolah Lapang ini sejalan dengan harapan warga dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

“Saya berharap program ini bisa terlaksana dengan baik, sehingga petani semakin sejahtera,” pungkasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Mohammad Nasrudin Isa, kelompok tani dan undangan lainnya.