Foto: Rumah Warga di Kota Gorontalo, yang Kebanjiran Air Got

Foto: Rumah Warga di Kota Gorontalo, yang Kebanjiran Air Got
Sejumlah rumah warga di RT 1 lingkungan 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, kebanjiran akibat luapan air selokan yang tersumbat. Rabu, (1/6). Foto: Dok banthayo

Kota Gorontalo – Sejumlah rumah warga di RT 1 lingkungan 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, kebanjiran akibat luapan air selokan yang tersumbat.

Salah seorang warga menunjukan selokan yang tersumbat. Foto: Dok banthayo

Ketinggian air mencapai 30 centimeter. Luapan air itu sangat keruh, berlumpur dan mengeluarkan aroma tak sedap. Air selokan bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga sekitar. Akibatya warga pun kesulitan beraktifitas diluar rumah.

Luapan air itu sangat keruh, berlumpur dan mengeluarkan aroma tak sedap. Foto: Dok banthayo

Salah seorang warga bahkan harus meninggikan tempat tidur serta mengamankan barang berharga mereka agar tidak terendam air.

Air selokan bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga sekitar. Foto: Dok banthayo

“Sudah tiga bulan lebih rumah kami tergenang, karena got tersumbat,” ungkap Farida Maku, Rabu, (1/6).

Warga bahkan harus meninggikan tempat tidur serta mengamankan barang berharga mereka agar tidak terendam air. Foto: Dok banthayo

Tersumbatnya selokan di lokasi itu menyebabkan air comberan tersebut tak mengalir dan menggenangi rumah-rumah warga hingga berbulan-bulan lamanya.

Salah satu selokan yang tersumbat. Foto: Dok banthayo.

Warga menduga selokan yang tersumbat itu diakibatkan adanya aktifitas pembangunan dan penimbunan yang diduga dilakukan oleh pihak pemilik lahan yang berdekatan dengan pemukiman mereka.

Warga terpaksa menggunakan papan di dalam rumah untuk beraktifitas. Foto: Dok banthayo

“Pemilik lahan telah menutup jalur pengairan got,.”Lahan itu kemungkinan akan dibangun tempat usaha oleh pemiliknya, kata Abdul Wahab Kamte.

Ketinggian air mencapai 30 centimeter. Foto: Dok banthayo

Sementara itu, Simon Liang mengaku, pihaknya saat ini memang tengah melakukan pekerjaan penimbunan lahan di kawasan itu. Tapi, lahan tersebut belum menjadi miliknya secara utuh.

Deretan rumah warga yang terendam. Foto: Dok banthayo

“Sertifikat tanah itu masih atas nama pemiik sebelumnya, belum atas nama saya, tegas Ko Asin, sapaan akrab Simon Liang.