Sertijab Penjabat Gubernur Gorontalo

Sertijab Penjabat Gubernur Gorontalo
Penjagub Gorontalo periode 2022-2023 Hamka Hendra Noer saat menyerahkan buku memori selama kepemimpinannya kepada Penjabat Gubernur yang baru Ismail Pakaya, pada serah terima jabatan pejabat Gubernur, di Aula Rumah Dinas Gubernur Gorontalo, Senin (15/5/2023). Foto: Dok istimewah

Kota Gorontalo- Jabatan Penjabat Gubernur Gorontalo diserahterimakan dari Hamka Hendra Noer kepada Ismai Pakaya, di Aula Rumah Dinas Gubernur Gorontalo, Senin (15/5/).

Serah terima jabatan dihadiri secara virtual oleh Mendagri yang diwakili Ditjen Otda Kementerian Dalam Negeri, Saydiman.

Serah terima jabatan (sertijab) ditandai dengan penandatangan berita acara oleh Hamka Hendra Noer serta Penjabat Gubernur yang baru, Ismail Pakaya. Dilanjutkan penyerahan buku memori jabatan dari pejabat sebelumnya ke penjabat gubernur yang baru.

Penjagub Ismail Pakaya menyebut, ia akan melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh penjabat sebelumnya. Lebih dari itu harapan terbesar Penjagub adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Terkait pelaksanaan tugas sebagai penjabat gubernur, saya kira hal yang sama juga saya harapkan seperti yang sudah dilakukan pak Hamka. Saatnya saya untuk mengkoordinir OPD–OPD dalam hal melaksanakan tugas melayani masyarakat. Setelah sertijab ini kita tidak bisa berlama-lama, kita harus segera memulai kinerja bersama,” ujar Ismail

Hal senada disampaikan Hamka Hendra Noer. Ia berpesan seluruh Forkopimda dan pimpinan OPD, juga bupati/walikota dapat terus membantu dan mendampingi Penjagub Ismail dalam melaksanakan tugas sebagai penjabat gubernur. Koordinasi dan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik selama ini harus terus dipertahankan.

“Masih banyak rencana dan harapan yang ingin saya lakukan untuk Gorontalo. Tapi saya yakin dan percaya pak gubernur Ismail akan mampu melalukan lompatan-lompatan yang jauh lebih baik untuk kepentingan masyarakat Gorontalo kedepan,” tuturnya.

Sertijab ini turut dihadiri unsur Forkopimda, Bupati/Walikota atau yang mewakili, unsur vertikal dan pimpinan OPD dilingkup Pemprov Gorontalo.

Ismail Pakaya: Sumpah Adat Sebagai Beban Berat

Sementara itu, Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menilai sumpah adat sebagai beban berat menjalankan amanah. Ismail bersama istri Fima Agustina sudah menjalani serangkaian adat untuk memulai aktivitas sebagai pejabat publik.

Bagi putra asli Gorontalo itu, sumpah adat sebagai beban berat untuk menjalankan amanah sebagai Penjagub. Membuat ia menetes air mata karena empat unsur bumi berupa air, tanah, api dan angin di Gorontalo menjadi milik dan “kuasanya”. Diakhiri dengan pesan “tapi jangan berbuat sesuka hati”.

“Saya sudah sering menghadiri prosesi adat (saat masih bertugas di Gorontalo). Kemarin saya mengikuti proses adat menetes air mata karena disumpah. Bebannya berat, tanggungjawabnya berat,” kata Ismail saat memberikan sambutan pada serah terima jabatan Penjabat Gubernur.

Ia menilai beban ini tidak bisa hanya dijalan oleh dirinya sendiri atau para bupati dan wali kota. Butuh koordinasi dan kolaborasi semua pemangku kepentingban agar tugas dan tanggungjawab pemerintah bisa berjalan dengan baik.

“Kita sesama Aparatur Negeri Sipil tentu punya tanggungjawab terhadap tugas dan fungsi yang diemban. Tugas saya mengkoordinir bapak ibu satuan kerja dalam melaksanakan tugas tugas,” pesannya.

Pelaksanaan serah terima jabatan berlangsung penuh keakraban. Penjabat baru dan lama saling mengungkapkan dukungan satu sama lain.

Salah satu yang menarik tepuk tangan undangan yakni sikap ramah Ismail Pakaya saat pendahulunya memohon izin untuk tinggal di Gorontalo hingga Kamis besok untuk berpamitan.