Tanam ‘Barito’ Jadi Syarat Menikah di Kelurahan Kayubulan

Tanam ‘Barito’ Jadi Syarat Menikah di Kelurahan Kayubulan
Tanam ‘Barito’ Jadi Syarat Menikah di Kelurahan Kayubulan. Selasa (25/7). Foto: Dok istimewa

Kabupaten Gorontalo- Unik dan mengedukasi, bagi calon pasangan suami istri di Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, yang hendak menikah diwajibkan menananam bawang, rica dan tomat (barito).

Inovasi ini menjadi salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi kedua calon mempelai pengantin yang mengurus permohonan pernikahan di kantor keluarahan tersebut. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kelurahan itu, dalam rangka mengantisipasi mahalnya harga pangan di pasaran. Juga bertujuan menekan inflasi di daerah.

“Bagi calon pengantin kami syaratkan untuk menananam bawang, rica, tomat di pekarangan mereka masing-masing,” Kata Lurah Kayubulan, Saiful Pakaya, Selasa (25/7/).

Mantan Pesiden BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gorontalo itu mengatakan, inovasi itu dilakukan dalam rangka menekan inflasi daerah. Kayubulan menjadi kelurahan percontohan bagi kelurahan-kelurahan lainnya di Kecamatan Limboto.

“Inovasi ini dibuat dalam rangka menuju ‘Cerdas Pangan’ tahun 2024,” sambungnya.

Syaiful menjelaskan, Pemerintah Pusat dan daerah telah membuat program pemanfaatan pekarangan untuk ditanami komoditas pendorong ekonomi keluarga. Kebijakan ini juga ditambahkan pada persyaratan mengurus administrasi pernikahan. Program pemanfaaatan pekarangan di Kayubulan telah berjalan dan melibatkan para kelompok wanita tani.

"Calon pengantin yang telah menanam barito, kemudian akan diberikan rekomendasi ke Kantor Urusan Agama (KUA),” ungkapnya.

Ia berharap, kebijakan ini tidak membebankan bagi calon pengantin, sebab hal itu dilakukan untuk melatih masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan. Terlebih bagi calon pasangan suami istri yang baru akan berumah tangga. Agar mampu berperan dalam menciptakan dan mengembangkan serta memanfaatkan pekarangan masing-masing. Program ini juga sebagai salah satu langkah mengatasi dan pemenuhan kebutuhan pokok di kala sulit.

“Bukan hanya kebutuhan dapur terpenuhi, tapi juga bisa mendoromg perekonomian keluarga,” pungkas Saiful.