Tim IFAD dan NPMO Monitoring dan Evaluasi Program READSI di Kabupaten Gorontalo

Kabupaten Gorontalo- Tim International Fund for Agriculture Development atau IFAD dan National Programme Management Office(NPMO) Kementerian Pertanian monitoring program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-Up Innitiative (READSI) di Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme, Desa Ayuhula, Kecamatan Dungaliyo dan Desa Tabongo Timur, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo. Rabu (1/11).

Kedatangan tim itu juga ditemani perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Biro Perencanaan Kementan RI, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, serta Dinas Pertanian Kabupaten. Kegiatan itu turut dihadiri tiga kelompok tani binaan NPMO.

Dalam sambutanya, perwakilan Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) dan NPMO Program READSI, Andi Suswinarto mengatakan, kedatangannya ke Gorontalo dalam rangka memonitoring sekaligus mengevaluasi progress program tersebut.

“Kita mengevaluasi sejauh mana manfaat READSI dan kendala yang dihadapi,” kata Andi.

Andi menambahkan, timnya melihat langsung implementasi program READSI di lapangan. Selain itu, pihaknya juga mengggali hal-hal yang penting untuk ditingkatkan dan perlu dievaluasi ke depannya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo menjelaskan, kelompok tani di Kabupaten Gorontalo terbagi beberapa kelompok tani yang mengolah beragam jenis tanaman pangan.

“Kami ucapkan terima kasih atas kedatangan tim dari pusat,” ungkap Rahmat.

Rahmat menguraikan, IFAD (International Fund for Agricultural Development) merupakan pendonor dana untuk pengembangan agrikultural yang tujuan utamanya adalah untuk menyediakan pendanaan dan menggerakkan sumber-sumber tambahan program-program yang khusus dirancang untuk pengembangan ekonomi di wilayah miskin, terutama dengan mengembangkan produktivitas agrikultural.

“Kami berharap IFAD agar bisa mendukung kemajuan di lain sektor, tidak hanya sektor pertanian tetapi juga di sektor peternakan dan perikanan,” urainya.

Penulis: Burhan Bakari