UPLAND Project Gorontalo Gelar Pelatihan Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Pertanian

UPLAND Project Gorontalo Gelar Pelatihan Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Pertanian
Bupati Gorontalo saat membuka Pelatihan Pengelolaan, Pemeliharaan Infrastruktur Pertanian dan Literasi Keuangan UPLAND Project, di Hotel Grand Whiz, Kota Manado, Sulawesi Utara. Kamis (4-7). Foto: Dok Banthayo.

Manado- Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten Gorontalo melaksanakan Pelatihan Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Pertanian dan Literasi Keuangan UPLAND Project, di Hotel Grand Whiz, Kota Manado, Sulawesi Utara. Kamis (4-7).

Pelatihan dibuka Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo yang didamping Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Darwan Usman dan Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Rina Tayeb.

Dalam sambutannya Bupati Gorontalo mengatakan, UPLAND Project Kabupaten Gorontalo telah direncanakan sejak lama, dan mulai dilaksanakan pada awal tahun 2021 sampai dengan 2024, serta akan ada perpanjangan hingga tahun 2026. UPLAND Project merupakan program Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dananya bersumber dari dua pendonor yaitu, Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund of Agriculture Development (IFAD).

“Program ini terbagi atas dua kegiatan, yang terdiri dari penyediaan sarana produksi pertanian, pembangunan infrastruktur pertanian (pra dan pasca panen), pengadaan alat dan mesin pertanian, pembangunan irigasi pertanian dan akses keuangan mikro,” kata Bupati Nelson.

Selain itu lanjut Nelson, pemerintah daerah juga melakukan berbagai upaya untuk menunjang program UPLAND, seperti Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), tata kelola kelembagaan pertanian, tata kelola pemasaran hasil pertanian dan kegiatan penunjang lainnya. UPLAND Project merupakan kegiatan yang dikelola menggunakan dana daerah atau APBD Kabupaten Gorontalo, yang nantinya akan dikembalikan melalui proses reimbursement oleh pemerintah pusat sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

“Dana UPLAND project bersumber dari dana hibah, maka sudah sepatutnya kita merencanakan, mengelola, mempergunakan dana tersebut dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,” ucap Nelson.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Darwan Usman menjelaskan, Pelatihan Terkait Literasi Keuangan dan Terkait Pengelolaan Pemeliharaan Infrastruktur Pertanian dianggap penting untuk dilaksanakan dan diikuti, agar dapat menjadi salah satu pedoman positif dalam pelaksanaan kegiatan hingga akhir program. Infrastruktur pertanian yang baik merupakan komponen penting dalam meningkatkan produksi dan distribusi pangan di suatu negara. Salah satu aspek penting pengembangan jaringan jalan dan transportasi yang memadai.

“Akses dan pusat distribusi yang baik sangat penting dalam mengurangi kerugian pasca panen,” ungkap Darwan.

Di sisi lain, strategi pengembangan infrastruktur dan peningkatan aksesibilitas adalah salah satu tujuan utama dari pengadaan infrastruktur pertanian dalam UPLAND Project. Fasilitas penanganan pasca panen, seperti gudang penyimpanan, pengeringan, dan pemrosesan, adalah bagian penting dari infrastruktur pertanian. Hal itu untuk membantu dalam mempertahankan kualitas produk pertanian dan memungkinkan petani untuk menyimpan hasil panen dengan aman, serta meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

"Tujuan pemeliharaan infrastruktur untuk meningkatkan kondisi infrastruktur sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan. Meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman. Meningkatkan partisipasi atau peranan dinas terkait, pemerintah desa, korporasi, poktan, gapoktan dalam pemeliharaan dan operasional infrastruktur yang sudah terbangun,” tambah Darwan.

Kegiatan yang digelar mulai tanggal 3--5 Juli 2024 itu menghadirkan sejumlah pemateri, mulai dari Bupati Gorontalo, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) Provinsi Gorontalo, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPLAND Project, dan Design and Supervision Consultan (DSC) Pusat.

Pelatihan diikuti puluhan peserta yang terdiri dari para Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani (KWT), Pengelola Koperasi, penerima Program UPLAND, Fasilitator Desa, Penyuluh pertanian, Kepala Desa Dulamayo Selatan, Kepala Desa Toyidito, District Project Implementation Unit (DPIU) dan Project Management Consultan (PMC) Regional.

Penulis: Burhan Bakari