Video: Mahasiswa dan Polisi di Gorontalo Terlibat Aksi Saling Dorong pada Demo 11 April

Video: Mahasiswa dan Polisi di Gorontalo Terlibat Aksi Saling Dorong pada Demo 11 April
Foto: Dok banthayo

Kabupaten Gorontalo - Ratusan demonstran gabungan dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) dan Universitas Gorontalo (UG), terlibat aksi saling dorong dengan petugas kepolisian di depan gedung DPRD Kabupaten Gorontalo.

Aksi saling dorong terjadi karena para demonstran tidak mendapat izin untuk melakukan audiens dengan anggota DPRD.

"Kami tak membawa senjata tajam atau semacamnya. Kami melakukan aksi hari ini tidak lain dengan membawa tuntutan kami," ungkap salah satu orator.

Aksi saling dorong terus terjadi. Massa aksi terus mencari tempat untuk masuk ke dalam gedung tersebut. Lagi dan lagi, itu sia-sia. Sehingga orator berikutnya mengambil inisiatif untuk melakukan penawaran agar audiens dilakukan di teras halaman Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo.

"Kami minta kalau kita tidak diberi ruang untuk masuk ke dalam, maka audiensnya dilakukan di halaman saja. Tolong aparat kepolisian jangan menghalangi kami," tegas orator itu.

Jayusdi Rivai, anggota DPRD Kabupaten Gorontalo yang saat itu satu-satunya berada di tempat menerima aspirasi dari massa aksi.

"Di hadapan teman-teman mahasiswa hanya saya sendiri, yang lain tidak ada. Aspirasi ini kita terima," ujar Jayusdi Rivai.

Jayusdi juga mengatakan bahwa dirinya punya konsen yang sama untuk tidak ada penundaan Pemilu. Sehingga, kata Jayusdi, saat ini ia masih mendengarkan apa keinginan Presiden Joko Widodo.

"Tadi malam kita sudah mendengar rapat terbatas bahwa tidak ada penundaan Pemilu. Bahkan kita sudah menyiapkan anggaran untuk tahapan pemilu, karena tahapannya sudah di mulai tahun depan," jelas Jayusdi Rivai.

Penulis: Herman Abdullah