Video: Anak Perusahaan New Hope Group Diduga Beroperasi Tanpa Hinder Ordonantie

Video: Anak Perusahaan New Hope Group Diduga Beroperasi Tanpa Hinder Ordonantie
Pabrik penggilingan dan pembersihan jagung milik PT Agro Utama Indonesia yang berada di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo. Sabtu, (4/3). Foto: Dok banthayo

Kabupaten Gorontalo- Pabrik penggilingan dan pembersihan jagung milik PT Agro Utama Indonesia yang berada di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala diduga tak mengantongi Hinder Ordonantie atau Surat Izin gangguan. Selain itu, warga menilai lokasi perusahaan yang beroperasi sejak tahun 2019 tersebut berada terlalu dekat dengan pemukiman dan jalan raya.

Menurut warga, jarak minimal kegiatan usaha industri dengan pemukiman yaitu 2 kilometer. Sejumlah warga mengatakan, salah satu syarat pendirian sebuah industri harus melengkapi izin lingkungan dari warga sekitar.

“Kami tidak pernah menandatangani izin tetangga. Padahal dalam pendirian industri harus ada izin lingkungan warga sekitar. Kami ingin melihat bukti itu,” kata Muchtar Kasim, warga Pongongaila.

Pabrik penggilingan dan pembersihan jagung milik PT Agro Utama Indonesia yang berada di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo. Foto: Dok banthayo

Letak pemukiman warga yang terdampak debu ari jagung dengan pabrik hanya berbatasan jalan. Warga yang terdampak juga menyebut, pembuktian secara ilmiah tentang terhadap penyakit gatal-gatal yang disebakan debu ari jagung memang belum ada. Untuk itu mereka berharap dinas terkait segera turun tangan guna menyelesaikan persoalan tersebut.

“Yang sebenarnya itu kan, izin tetangga itu kan tidak melihat desa, tapi lingkungan. Kami sudah mencoba meminta salinan izin lingkungan dari perusahaan, tapi tidak dikasih,” ucap Hasyim Rahim salah satu anggota BPD Pongongaila.

Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Desa Pongongaila, Hamzah J. Biu. Hamzah secara tegas mengatakan, pihaknya tak pernah dilibatkan pada kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Meski letak pabrik yang ada di Desa Pulubala itu hanya berbatasan jalan dengan Desa Pongongaila.

“Harusnya warga di desa saya juga dimintai izin tetangga, karena mereka yang terdampak dan berhadapan langsung dengan pabrik,” tegas Hamzah.

Letak pabrik jagung dengan pemukiman warga hanya berbatasan jalan. Foto: Dok banthayo

Sementara itu, Kepala Desa Pulubala Basrin Jafar mengakui, bahwa memang tidak ada masyarakat Pongongaila yang dimintai izin tetangga. Sebab, menurut Basrin letak pabrik itu berada di desanya.

“Wilayah pembangunan pabrik itu ada di Pulubala. Jadi hanya warga Pulubala yang saya mintai izin tetangga,” ungkap Basrin.

Klarifikasi PT Agro Utama Indonesia

Menanggapi hal itu, Human Resource Development (HRD) PT Agro Utama Indonesia, Widiana menjelaskan, sebelum perusahaan itu berdiri, semua dokumen persyaratan telah dipenuhi oleh pihak perusahaan. Termasuk izin tetangga.

“Kalau yang tanda tangan itu warga yang di depan pabrik dan samping-samping pabrik.  Depan ada, samping kiri kanan ada,” jelas Widi.

Pihak perusahaan juga tak menepis adanya pencemaran udara yang bersumber dari pabrik mereka. Menurut pihak PT Agro Utama Indonesia, hampir setiap perusahaan jagung mengalami hal serupa. Namun persoalan itu segera mereka atasi agar tak menjadi persoalan di kemudian hari.

“Kami sudah mengantisipasi persoalan debu ari jagung yang dikeluhkan warga sekitar,” tambah Widi.

Video: Pabrik Pengering Jagung di Gorontalo Diduga Cemari Udara
Kabupaten Gorontalo- Warga Desa Pongongaila, mengeluhkan limbah debu ari jagung dari pabrik penggilingan dan pembersihan jagung milik PT Agro Utama Indonesia, yang berada di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala Limbah debu ari jagung menyebar masuk hingga ke rumah dan menyebabkan lantai rumah warga dip…

Lanjut Widi menegaskan, pihak perusahaan telah menutup corong menggunakan karung penampung debu. Hal ini untuk menghindari pencemaran udara. Ia juga tak memungkiri, jika terkadang perusahaan harus beroperasional hingga larut malam.

“Kalau jam operasional itu kadang-kadang sampai tengah malam, tergantung jagung yang masuk ke pabrik,” pungkasnya.